banner gunadarma

Jumat, 07 Desember 2012

Soft Skill Bahasa Indonesia 2# : Jokowi, Euforia Masyarakat Jakarta Menyambut Gubernur Baru

Nama : Yanita Utami
Kelas  : 3EB15
NPM  : 28210595

Jokowi, Euforia Masyarakat Jakarta Menyambut Gubernur Baru


Masih kita bisa rasakan dan kita ingat bagaimana euforia masyarakat Jakarta dalam menyambut gubernur baru, yaitu Jokowi (Joko Widodo). Selepas dari habisnya masa jabatan gubernur sebelumnya Fauzi Bowo, masyarakat Jakarta dihadapkan kepada pemilihan Gubernur DKI Jakarta selanjutnya. Pemilihan Gubernur DKI Jakarta ini diikuti oleh 6 pasang kandidat cagub dan cawagub dimana Gubernur sebelumnya, Fauzi Bowo, ikut mencalonkan diri kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta, dan salah satu kandidat lainnya yaitu Joko Widodo  beserta pasangannya Basuki Thahaja Purnama (Ahok). Fokus dari awal pelaksanaan pemilihan gubernur DKI Jakarta ini ditujukan kepada kedua kandidat Fauzi Bowo dan Jokowi. Dimana mayoritas masyarakat Jakarta memilih kedua kandidat ini. Ini dibuktikan oleh lolosnya kedua kandidat tersebut, dimana hasil hitung cepat (quick count) Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan Foke-Nara (34.42%) dan Jokowi-Ahok (42.85%).

Pemilihan putaran kedua pun diadakan pada tanggal 20 September 2012 untuk menentukan mana dari kedua kandidat terkuat tersebut yang terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang baru. Dengan keluarnya hasil hitung cepat (quick count) yang menyatakan Jokowi-Ahok meraih suara sebesar 54%-56% mengalahkan kandidat Foke-Nara yang meraih suara berkisar 44%-46%, maka dengan diraihlah hasil dari pilihan masyarakat bahwa Jokowi-Ahok terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Selama rentang waktu kampanye yang diadakan oleh semua kandidat, dapat kita lihat euforia dari masyarakat terhadap cagub dan cawagub Jokowi-Ahok begitu besar. Begitupula setelah terpilihnya Jokowi-Ahok sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang sah.

Pelantikan Joko Widodo (Jokowi) - Basuki Thahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2012. Berbagai bentuk penampilan diatraksikan warga Jakarta dalam menyambut Gubernur dan Wakil Gubernur baru DKI Jakarta, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama.

Warga yang memadati Jalan Kebon sirih datang dengan keunikannya masing-masing. Ada yang menggunakan baju kotak-kotak, baju batik, baju merah, serta atribut-atribut lain yang bertuliskan ucapan selamat dan dukungan kepada gubernur dan wakil gubernur baru. Euforia kebahagiaan warga Jakarta mengalahkan panasnya cuaca di sekitar gedung DPRD DKI Jakarta pada waktu itu.

Selain itu, beberapa warga dari Masyarakat Pencinta Delman berkonvoi dengan menggunakan 12 delman di Jalan Kebon Sirih. Mereka memasang spanduk ucapan selamat atas terpilihnya Jokowi-Basuki sebagai pemimpin warga Jakarta..

Pantauan Kompas.com, walaupun tidak ada layar lebar untuk memantau jalannya proses pelantikan di ruang paripurna gedung DPRD DKI Jakarta, jumlah massa semakin bertambah. Mereka mendengarkan orasi-orasi yang berisi dukungan dan harapan agar Jokowi-Basuki dapat menjadi pemimpin yang melayani.

"Kita sudah tiba pada saat dimana muncul pemimpin pro rakyat,... Kami berharap bapak berdua tampil beda, melayani bukan malah memeras rakyat seperti para koruptor," teriak seorang orator yang berorasi depan Gedung DPRD Jakarta, 15/10/12.

 
Sampai hari ini pun, masyarakat DKI Jakarta tetap mengikuti perkembangan Jokowi-Ahok dalam mengatur dan memerintah DKI Jakarta. Ini bukti bahwa masyarakat Jakarta peduli dan mengikuti kinerja Gubernur-Wakil Gubernur yang mereka pilih.

Setelah menikmati segala euforia ini, kini saatnya masyarakat menanti realisasi dari program-program cerdas Jokowi. Beberapa masalah utama yang harus segera diselesaikan antara lain: banjir, kemacetan, tingkat urbanisasi yang besar, pemukiman kumuh, kriminalitas serta angka penggangguran yang tinggi.

Dapatkah Jokowi dan Basuki menyelesaikan masalah tersebut sendirian? Tentu saja tidak mungkin. Permasalahan ibukota yang sangat kompleks tersebut membutuhkan kerjasama dari semua pihak. Tidak hanya Jokowi-Ahok. Bukan hanya PDIP dan Gerindra. Tapi seluruh elemen masyarakat serta pemerintah DKI, harus bersinergi dan bersatu.

Semoga dengan terpilihnya Jokowi, Jakarta dapat menjadi lebih baik. Jakarta memang bukan Solo, tapi dengan semua program cemerlang yang dikampanyekan oleh Jokowi-Ahok serta kerjasama dari berbagai pihak, niscaya cita-cita Jakarta yang lebih aman, nyaman, ramah dan sejahtera dapat terwujud.

Sumber : 
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/10/15/11451965/Konvoi.Delman.di.Pelantikan.Jokowi-Basuki
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum_Gubernur_DKI_Jakarta_2012
http://mjeducation.co/jokowi-harapan-baru-jakarta-4/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar